Hari ini pemasaran dan penggunaan piranti shalat sudah sangat banyak mulai dari penggunaan oleh anak-anak hingga dewasa. Namun hal itu juga tak luput dari perhatian konsumen terhadap kualitas barang, misalnya kualitas bahan sajadah.
Sajadah sendiri merupakan salah satu perangkat penting dalam ibadah Muslim yang digunakan sebagai alas ketika melaksanakan shalat. Bahan sajadah memegang peranan krusial dalam menentukan kenyamanan, kebersihan, dan ketahanan sebuah sajadah.
Untuk berbagai model yang hadir hari sudah sangat beragam mulai dari sajadah beludru, sajadah madinah hingga sajadah travel custom. Namun tetap saja, preferensi konsumen bisa ditentukan oleh bahan sajadah itu sendiri selain dari ragam modelnya.
7 Dasar Bahan Sajadah
Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi berbagai jenis bahan sajadah yang populer, sifat unik masing-masing bahan, serta cara memilih sajadah yang berkualitas untuk mendukung ibadah dengan lebih baik.
1. Bahan Sajadah Wol
Wol adalah bahan yang sering digunakan untuk sajadah karena kelembutannya yang memberikan kenyamanan saat bersujud. Sajadah berbahan wol cenderung lebih hangat, sehingga sangat sesuai untuk daerah dengan iklim dingin. Namun, sajadah wol memerlukan perawatan lebih lanjut karena mudah menyerap kotoran dan cairan.
2. Bahan Kain
Sajadah yang terbuat dari kain biasanya terdiri dari serat sintetis atau campuran serat sintetis dengan serat alami. Jenis kain seperti polyester atau nilon sering digunakan karena daya tahan yang baik dan kemampuan untuk menghindari penyerapan air. Namun, perlu diperhatikan bahwa kain tidak memberikan kesejukan seperti sajadah berbahan wol.
3. Bahan Plastik/Vinyl
Sajadah plastik atau vinyl sangat populer karena sifatnya yang tahan air dan mudah dibersihkan. Saat digunakan di luar ruangan, seperti saat piknik atau perjalanan, sajadah ini sangat praktis. Namun, beberapa orang mungkin merasa kurang nyaman saat bersujud di atas permukaan yang keras.
4. Bahan Busa
Sajadah berbahan busa umumnya lebih tebal dan ringan, memberikan bantalan ekstra untuk lutut dan sendi ketika melakukan sujud. Bahan ini juga mudah dibawa dan cocok untuk digunakan dalam perjalanan. Namun, kualitas busa dan ketebalannya harus dipertimbangkan agar tetap nyaman selama penggunaan jangka panjang.
5. Bahan Bludru
Bahan yang dikenal dengan nama lain kain velvet merupakan kain yang berasal dari tenun rafting dimana teksturnya sangat halus, lembut, dan rata. Biasanya sajadah ini akan terlihat mengkilap saat digunakan.
Bahan dasar dari bahan ini adalah katun dan sutra. Perlu diperhatikan dengan penggunaan velvet yang semakin banyak maka sajadah akan semakin tebal, oleh karenanya harga sajadah akan semakin mahal menyesuaikan jumlah velvet yang dipakai.
6. Bahan Katun Polyester
Sangat umum digunakan oleh masyarakat, bahan sajadah yang satu ini terbuat dari benang polyester dan serat kapas dengan tambahan glitter yang nantinya akan tercipta kesan berkilau. Karakteristiknya adalah bahannya kuat, lembut, dan tidak mudah kusut.
7. Bahan Tenun
Sangat estetik, bahan sajadah tenun mungkin jarang dan langka digunakan. Namun, bahan yang satu ini dibuat dengan metode tradisional dengan pemilihan bahan baku dari alam seperti kapas, kepompong ulat sutera, lilin sarang lebah, hingga akar serai wangi.
Dikarenakan proses pembuatan yang cukup rumit dan beragam, harga dari sajadah tenun juga lumayan mahal dibarengi dengan kualitas yang tidak kalah saing dari jenis bahan sajadah lainnya.
Faktor Kualitas Sajadah
Dalam memilih bahan sajadah pastikan Anda memperhatikan kualitas bahan sajadah itu sendiri, supaya setelah diproses menjadi sajadah yang utuh akan nyaman digunakan saat beribadah.
1. Faktor Ketebalan
Ketebalan sajadah memainkan peran penting dalam menentukan kenyamanan. Sajadah yang terlalu tipis mungkin tidak memberikan perlindungan yang cukup bagi lutut dan tubuh saat bersujud. Sebaliknya, sajadah yang terlalu tebal bisa menjadi tidak stabil dan sulit dibawa saat bepergian. Pilihlah sajadah dengan ketebalan yang sesuai, biasanya sekitar 1 hingga 1,5 cm.
2. Faktor Kemudahan Perawatan
Pilihlah bahan sajadah yang mudah dibersihkan dan tahan lama. Sebagian besar bahan sintetis lebih mudah dibersihkan daripada bahan alami. Jika sajadah sering digunakan di luar ruangan atau mudah terkena kotoran, pilihan bahan yang tahan air dan mudah dibersihkan akan lebih tepat.
3. Faktor Ketahanan Warna
Pastikan sajadah memiliki ketahanan warna yang baik agar tidak mudah pudar setelah dicuci atau digunakan dalam jangka waktu yang lama. Bahan yang berkualitas akan tetap indah dan cerah sepanjang masa.
Cara Memilih Bahan Sajadah yang Tepat
Akurasi Anda dalam memilih bahan sajadah yang berkualitas pastinya sangat dibutuhkan, mengingat sajadah bukan barang sekali pakai atau yang kita ketahui sajadah akan digunakan dalam keseharian kita. Untuk itu perhatikan pemilihannya dengan cara berikut.
1. Sentuhan dan Rasa
Saat memilih sajadah, rasakan tekstur dan kelembutannya dengan sentuhan tangan. Pastikan sajadah memberikan perasaan nyaman ketika bersentuhan dengan kulit. Bahan yang keras pastinya harus Anda hindari ya, sob.
2. Ukuran yang Sesuai
Periksa ukuran sajadah yang sesuai dengan kebutuhan. Ukuran yang umum adalah sekitar 70x110cm, namun ada juga ukuran lain yang lebih besar atau lebih kecil. Pastikan sajadah tidak terlalu lebar karena itu akan mengganggu shaf saat shalat berjamaah.
Pemilihan ukuran yang tetap juga bisa Anda gabungkan dengan pemilihan kain ihram yang tepat saat beribadah haji atau umrah. Pastikan semua pirantinya sesuai ya, sob.
3. Perhatikan Harga dan Merek Terpercaya
Harga sajadah biasanya mencerminkan kualitasnya. Namun, pastikan untuk membeli dari merek terpercaya yang memiliki reputasi baik dalam menyediakan produk-produk berkualitas. Sesuaikan juga dengan kebutuhan dan daya beli Anda ya.
Nah, jadi itulah 7 jenis bahan sajadah yang dapat Anda jadikan inspirasi dan beberapa faktor penentu kualitas sajadah. Semoga sajadah Anda selalu menjadi teman setia dalam ibadah dan membawa khusyu dalam setiap shalat yang Anda lakukan. Baca juga artikel kami yang lain seperti model segaram umrah wanita. Selamat beribadah!