Strategi Bisnis Konveksi Rumahan Dikala Pandemi

Bisnis Konveksi Rumahan – Sudah satu tahun lamanya pandemi covid-19 melanda dunia termasuk juga negeri kita tercinta. Dampak yang ditimbulkan pun begitu dahsyat, hampir kepada seluruh sendi-sendi kehidupan masyarakat. Masyarakat dihadapkan kepada ketidak pastian yang muncul dengan upaya pemerintah dan banyak pihak dalam menanggulangi penyebaran virus ini. Mulai dari lockdown yang dilakukan di beberapa negara, termasuk juga pembatasan kegiatan sosial bersekala besar maupun mikro yang sering kita kenal dengan PSBB dan PSBM.

Tidak hanya berdampak bagi industri sekala besar yang terlihat dari adanya aktivitas pengurangan karyawan, namun juga berimbas bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Hal itu dibuktikan dengan adanya pemangkasan karyawan atau bahkan penghentian kegiatan operasi untuk sementara waktu.

Ilustrasi usaha konveksi rumahan
Ilustrasi usaha konveksi rumahan (sumber: monash.vic.gov.au)

Salah satu jenis UMKM yang berdampak adalah bisnis konveksi rumahan. Sehingga diperlukan strategi khusus sehingga para pelaku bisnis konveksi rumahan bisa survive dikala pandemi covid-19 saat ini.

Penulis mencoba merangkum dari beberapa sumber, terkait strategi para pengusaha konveksi rumahan agar mampu bertahan atau bahkan meningkatkat omzet penjualan meskipun dimasa pandemi covid-19 saat ini. Berikut ulasannya.

A. Penguatan Internal untuk Bisnis Konveksi Rumahan

Sebagaimana tubuh kita yang membutuhkan kekuatan imun, untuk mampu bertahan dari serangan penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, demikan pula halnya dengan usaha kita.

Upaya untuk menguatakan aspek internal perusahaan konveksi yang kita geluti harus menjadi pertimbangan pertama. Adapun beberapa strategi yang bisa menjadi pilihan antara lain sebagai berikut.

1. Fokus pada Produk yang Dibutuhkan

Dikarenakan dampak pandemi berakibat pada berkurangnya daya beli masyarakat secara umum. Hal ini berpengaruh kepada menurunnya permintaan dan jumlah pelanggan dari produk yang kita produksi.

Penting untuk melakukan evaluasi terhadap peroduk-produk yang mengalami penurunan dalam hal permintaan atau penjualan. Sehingga bisa fokus sumber daya dikerahkan pada produksi produk-produk yang dalam hal permintaan masih stabil.

Ilustrasi list produk terbaik
Ilustrasi list produk terbaik (sumber: rebrandly.com)

Semisal untuk tahun ajaran baru, penting untuk fokus pada produk pakaian sekolah sehingga untuk satu ragam produk yang telah kita produksi bisa dioptimalkan dari sisi pemasarannya.

2. Pemetaan Sumber Daya

Selain evalasi terhadap produk, tahapan kedua adalah dengan memetakan sumber daya pekerja yang kita miliki. Dengan tingkat produksi yang menurun, tentunya akan otomatis berdampak pada menurunnya jam kerja efektif dari pekerja.

Dengan adanya pemetaan untuk kemudian mengatur pola dan proses kerja, hal ini bisa menjadi solusi untuk menghindari pemutusan hubungan kerja bagi karyawan (PHK) yang seringkali menimbulkan masalah yang lebih besar.

Ilustrasi pemetaan sumber daya karyawan
Ilustrasi pemetaan sumber daya karyawan (sumber: about.com)

Salah satu contohnya adalah dengan unpaid leave atau cuti tanpa dibayar, karyawan dirumahkan untuk sementara dikarenakan berkurangnya jam kerja efektif. Namun dalam hal ini perlu pendampingan dan komunikasi dengan nuansa kekeluargaan dari pihak pengusaha konveksi agar bisa memberdayakan karyawannya, sehingga ada cukup penghasilan selama cuti sementara.

3. Evaluasi Asset Produksi

Strategi bisnis konveksi rumahan lainnya adalah evaluasi asset produksi. Asset produksi untuk poin ini adalah diluar dari karyawan ataupun pekerja. Untuk menjaga liquiditas asset produksi perlu dilakukan evaluasi atas setiap asset produksi yang tersedia. Melihat efektivitas penggunaan masing-masing asset, sehingga untuk jenis asset yang tingkat liquiditas nya berkurang dan tidak memiliki nilai tambah, bisa dijual atau disewakan.

4. Banting Setir

Strategi bisnis konveksi rumahan yang terakhir adalah “banting setir” yakni mengganti 100 persen produk yang diproduksi sebelumnya menjadi produk yang saat ini memang dibutuhkan oleh pasar. Hal ini memang bisa menjadi pilihan ketika kita melihat peluang yang besar pada jenis produk baru tersebut.

Jenis strategi inipun merupakan strategi yang paling beresiko tinggi. Namun hal ini bisa menjadi titik balik perubahan ke arah yang baik jika di maintain dengan maksimal dan penuh kecermatan.

Ilustrasi alat pelindung diri produksi konveksi rumahan
Ilustrasi alat pelindung diri produksi konveksi rumahan (sumber: tirto.id)

Bebera contoh yang sering kita temui antara lain seperti konversi dari produk fassion ke produk masker, dan alat pelindung diri (APD) bagi tenaga medis). Ada juga yang konversi dari pengusaha kaos menjadi pengusaha jersey komunitas sepeda atau bahkan membuat helem sepeda dan banyak lagi contoh lainnya.

B. Penguatan Eksternal Untuk Bisnis Konveksi Rumahan

Setelah “imunitas internal” mulai membaik, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penguatan dari sisi eksternal. Ibarat manusia ketika sudah sehat maka harus segera melakukan aktivitas yang produktif, termasuk untuk bekerja, mencari peluang bisnis untuk menjaga kelangsungan hidup atau life sustainability sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih bagi diri dan orang lain. Berikut beberapa strategi bisnis konveksi rumahan dalam hal penguatan eksternal.

1. Penguatan Hubungan dengan Pelanggan

Point pertama dari strategi bisnis konveksi rumahan adalah penguatan hubungan dengan pelanggan atau sering dikenal dengan istilah customer relationship. Diantara bebera hal yang bisa dilakukan adalah dengan mempertahankan pelanggan. Bangun komunikasi dengan pelanggan, dan sampaikan kepada mereka bahwa usaha konveksi kita sedang berusaha survive.

Ilustrasi strategi penguatan hubungan dengan pelanggan
Ilustrasi strategi penguatan hubungan dengan pelanggan (sumber: www.entrepreneur.com)

Belajar juga untuk empati kepada pelanggan dengan memahami masalah dan kebutuhan mereka. Sebisa mungkin kita menjadi “orang” paling mereka percaya dalam menyelesaikan segala kebutuhan dan masalah pelanggan. Kebutuhan dan masalah pelanggan tentunya terkait dengan produk yang kita tawarkan. Dengan hal ini, menjadikan pelanggan loyal dengan produk kita.

2. Ubah Strategi Pemasaran

Adapun strategi terakhir yang bisa dilakukan oleh para pengusaha bisnis konveksi adalah dengan mengubah strategi pemasaran, mungkin yang sebelumnya konvensional menjadi digital marketing. Hal ini bertujuan untuk menjangkau pasar yang lebih besar sehingga potensi penjualan akan semakin meningkat. Berikut beberapa strategi pemasaran yang bisa dilakukan.

a. Pastikan Produk Konveksi Rumahan Anda Bisa ditemukan Online

Hal ini bisa dilakukan dengan membuat website sebagai landing page yang khusus menjelaskan berbagai produk konveksi yang Anda jual ataupun jenis jasa konveksi yang Anda tawarkan. Dengan adanya marketplace, Anda bisa memasukkan produk konveksi Anda disana sehingga potensi pasar akan semakin meningkat.

b. Manfaatkan sosial media

Dengan memanfaatkan sosial media Anda bisa menjangkau calon customer dengan pendekatan personal. Dengan menggunakan Instagram dan Facebook dengan men-tag sahabat yang memiliki potensi untuk membeli produk kita. Bisa juga dengan Japri atau history status di WhatsApp dan membuat channel produk di Telegram. Selain itu Anda juga bisa meggunakan jasa iklan berbayar seperti Fb-ads dll. Dengan memanfaatkan media akan mendukung untuk meningkatkan omzet dari usaha konveksi rumahan Anda.

c. Manfaatkan Jasa SEO untuk Optimasi Website

Jika Anda sudah memiliki website produk konveksi misalnya website konveksi jogja. Maka untuk meningkatkan traffic kunjungan ke website Anda bisa dengan jasa SEO atau secara sederhana adalah jasa agar website kita bisa menjadi list pencarian pertama di google pencarian. Dengan semakin banyaknya traffic maka semakin tinggi pula terjadinya penjualan.

Ilustrasi meningkatkan traffic dengan SEO
Ilustrasi meningkatkan traffic dengan SEO (sumber: communicatiekc.com)

Demikianlah sedikit ulasan terkait strategi bisnis konveksi rumahan diera pandemi. Hal yang perlu diingat adalah pada setiap kejadian ada hikmahnya. Kita tidak boleh menyerah ditengah kondisi pandemi saat ini. Hal yang tidak kalah penting adalah bisnis tidak sekedar untung rugi tetapi bisnis memiliki konsekuensi surga atau neraka. Kita tetap harus menjaga diri dari bisnis yang melanggar syari’ah. Tetap di rumah, jaga kesehatan, ingat Imun, Iman dan Aman. Sampai bertemu lagi diartikel menarik lainnya.

Tinggalkan komentar