Contoh serat buatan adalah jenis bahan yang sering digunakan dalam industri konveksi untuk membuat pakaian dan produk tekstil lainnya. Kain ini terbuat dari serat sintetis yang diproduksi secara buatan melalui proses kimia.
Dalam dunia bisnis konveksi, penting bagi para pengusaha untuk memahami berbagai jenis kain serat buatan yang tersedia dan karakteristiknya. Selain mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan fungsional, tampilan estetika, dan harga. Para pengusaha konvensional juga perlu memahami jenis dan karakteristik kain serat buatan.
Dengan memahami karakteristik dan kegunaan jenis kain serat buatan, pengusaha konveksi dapat membuat keputusan tepat dalam memilih bahan yang sesuai untuk produk mereka. Berikut beberapa contoh kain serat buatan yang wajib dipahami oleh pengusaha konveksi.
Mengenal Apa Itu Serat Kain
Sebelum mengetahui lebih lanjut tentang jenis dan contoh serat buatan, penting bagi Anda untuk tahu terlebih dahulu apa itu definisi serat kain. Pada dasarnya serat kain merupakan bahan yang biasa digunakan untuk membuat kain atau pakaian.
Biasanya berupa benang atau pita panjang yang berasal dari hewan hingga tumbuhan. Pemilihan jenis-jenis serat kain yang akan digunakan juga akan berpengaruh terhadap hasil ketahanan dan kenyamanan kain itu sendiri.
Setidaknya terdapat dua jenis serat kain berdasarkan arahnya dan bisa mempengaruhi pakaian yang dihasilkan yaitu memanjang dan melebar. Serat kain memanjang dikenal dengan istilah benang lungsin. Sedangkan serat kain melebar disebut sebagai benang pakan.
Jangan Sampai Salah, Berikut Contoh Serat Buatan pada Kain
Sebenarnya apa sih serat itu? Serat merupakan sebuah zat yang tipis panjang dan mudah dibengkokkan. Berdasarkan asalnya serat pada kain dibedakan menjadi dua jenis yaitu serat alami dan serat buatan. Serat buatan terdiri dari serat alami yang molekulnya disusun ulang.
Sifat utama yang dimiliki bahan serat buatan adalah lebih kuat dan tahan terhadap goresan. Karena bisa diciptakan oleh manusia bahan serat buatan memiliki harga yang relatif lebih terjangkau dan bisa diproduksi lebih banyak dibanding bahan serat alami. Sebagai pengusaha konveksi penting bagi Anda untuk tahu beberapa contoh serat buatan berikut ini.
1. Rayon Viskosa
Salah satu contoh kain serat buatan pertama yang perlu Anda ketahui adalah rayon viskosa. Di pasaran kain rayon ini lebih dikenal dengan istilah viscose. Rayon viskosa merupakan serat selulosa alami yang molekulnya disusun kembali agar sama seperti serat selulosa lainnya.
Bahan dasar pembuatan serat kain rayon viskosa adalah kayu cemara yang mendapat perlakuan fisika dan kimia. Kain ini memiliki tekstur lembut dan nyaman saat digunakan. Rayon juga memiliki kemampuan menyerap kelembaban yang baik.
Jenis kain ini sangat cocok untuk pakaian musim panas. Pada sisi lain serat kain rayon viskosa cenderung tahan terhadap panas. Namun jika terkena sinar matahari dalam jangka waktu lama warnanya bisa berubah menjadi kuning.
2. Rayon Kupramonium
Selain rayon viskosa, rayon kupramonium juga termasuk ke dalam salah satu contoh serat buatan yang sering digunakan pada bisnis konveksi. Jenis kain yang satu ini terbuat dari serat selulosa kapas dan disusun lagi dalam larutan amonia yang mengandung kuprooksida.
Bukan hanya kapas, rayon kupramonium juga ada yang terbuat dari bubuk kayu. Kain ini memiliki karakteristik lembut sehingga sering digunakan sebagai pengganti sutra, bahan kaos kaki, pakaian dalam, dan sebagainya.
Namun sekarang ini produksi kain rayon kupramonium tidak sebanyak rayon viskosa. Jenis kain ini juga cenderung lebih halus mudah terbakar dan kekuatannya bisa berkurang ketika terkena paparan sinar matahari.
3. Polyester
Contoh kain serat buatan selanjutnya adalah polyester. Tentu Anda sudah tidak asing lagi dengan jenis kain yang satu ini bukan? Serat polyester terbuat dari asam tereftakat dan etilens glikol. Serat pertama yang dihasilkan berupa terylene yang kemudian diikuti dengan dakron.
Kain polyester adalah salah satu jenis kain serat buatan yang paling umum digunakan dalam industri konveksi. Kain ini tahan lama, tahan kusut, dan mudah dirawat. Polyester juga memiliki sifat tahan terhadap noda dan penuaan sehingga cocok untuk pakaian sehari-hari.
4. Poliamida atau Nilon
Selanjutnya ada kain poliamida atau nilon. Serat nilon dihasilkan dari pengolahan bahan-bahan kimia hingga menghasilkan garam nilon. Jenis kain nilon yang umumnya digunakan dalam industri konveksi adalah nilon 66 dan nilon 6. Serat ini umumnya digunakan untuk parasut dan tali temali.
Kain nilon memiliki kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap aus. Kain ini sering digunakan untuk membuat pakaian olahraga, tas, dan produk outdoor lainnya. Nilon juga memiliki sifat tahan air, sehingga cocok untuk pakaian hujan.
Serat nilon juga memiliki sifat yang paling menonjol yaitu elastisitas tinggi dan bisa menjadi jenis kain kusam, semi berkilau atau berkilau tergantung dari cara perawatannya. Kain nilon juga tahan terhadap serangan jamur, serangga, lumut, dan kebusukan pada pakaian.
5. Akrilat
Akrilat juga termasuk ke dalam salah satu contoh serat buatan yang cukup terkenal di industri tekstil. Meskipun memiliki karakteristik yang cenderung ringan namun jenis kain akrilat memiliki daya mengembang sangat besar. Tidak mengherankan jika akrilat tergolong sebagai jenis serat kain yang hangat tak berbobot atau warm without weight.
Serat akrilat umumnya digunakan sebagai pengganti wol karena memiliki sifat ringan, lembut, mudah dicuci, dan tidak gatal. Kain ini juga memiliki kemampuan isolasi yang baik, sehingga cocok untuk pakaian musim dingin.
Itu dia contoh serat buatan yang dihasilkan oleh industri tekstil beserta karakteristiknya. Pengetahuan tersebut bisa Anda gunakan sebagai referensi untuk mencari bahan kain dengan tekstur atau efek yang diinginkan. Dengan begitu Anda bisa mendapatkan sablon kaos Jogja dengan spesifikasi dan karakteristik terbaik sesuai kebutuhan.