Kebanyakan orang masih salah kaprah ketika membicarakan perbedaan denim dan jeans. Banyak yang beranggapan bahwasanya keduanya itu sama. Mungkin Anda juga salah satunya?
Keberadaan denim dan jeans memang sudah populer sejak lama. Bahkan model dan desainnya sering dimodifikasi sesuai dengan tren dan perkembangan zaman. Di bawah ini ada beberapa penjelasan terkait keduanya yang mungkin bisa jadi referensi bagi Anda.
Mengenal Sejarah Jeans dan Denim
Sebelum membahas lebih jauh lagi tentang perbedaan keduanya. Sebaiknya Anda ketahui terlebih dahulu seperti apa sejarahnya. Dikarenakan dua barang yang mirip namun berbeda, maka sejarahnya juga akan berbeda.
1. Sejarah Denim
Pertama mari bahas tentang sejarah denim. Denim sendiri ada sejak abad ke 18 dan berasal dari daerah Prancis. Produksi pertamanya ada di Kota Nimes lalu dikenal dengan sebutan nama Serge de Nimes.
Awalnya denim sengaja dibuat untuk pakaian para petani yang ada di Prancis. Sebab denim memiliki tekstur tebal, bagus, dan tahan lama. Seiring berjalannya waktu pada abad ke 19 denim mulai dikenal dan populer di kawasan Amerika Serikat.
Karena tekstur kainnya yang kokoh, denim dimanfaatkan untuk membuat pakaian yakni jaket dan celana. Tidak hanya untuk para pekerja saja namun juga para pekerja keras lainnya. Nah pada saat itu pula kain ini diproduksi di Kota Denim.
Jadi tidak heran lagi jika namanya berubah menjadi denim. Kebanyakan denim digunakan untuk bahan dasar pembuatan pakaian para pekerja. Seperti nelayan, petani, dan para pekerja tambang. Pasalnya cocok digunakan pada kondisi atau medan yang kasar.
2. Sejarah Jeans
Perbedaan denim dan jeans juga bisa dilihat dari sejarahnya. Berbeda daripada denim, jeans ada sejak tahun 1873. Pada masa tersebut penjual barang-barang untuk kebutuhan sehari-hari yakni Levi Strauss melakukan kerjasama dengan penjahit bernama Jacob Davis.
Keduanya berkolaborasi menciptakan sebuah produk celana denim yang dikenal kokoh untuk para pekerja. Bahan material celananya adalah kain denim. Lalu pada bagian sisi-sisi sudut kritis celana ditambahkan logam penguat.
Desain seperti inilah yang kemudian dikenal dengan sebutan waist overalls atau jeans. Ditahun yang sama pula keduanya mematenkan desain tersebut. Lalu memulai era celana jeans sebagai sebuah pakaian yang ikonik.
Kepopuleran jeans sangat cepat dan mulai banyak dipilih oleh para pekerja serta petani. Seiring berjalanya waktu jeans mulai menjadi simbol dari gaya atau tren pada berbagai macam kendala. Bahkan desain dan bentuk nya juga mengalami inovasi dari waktu ke waktu.
Mengenal Perbedaan Denim dan Jeans
Melihat dari sejarah yang telah dijelaskan sebelumnya perbedaan antara jeans dengan denim terletak pada hasil dan bahan material yang digunakan dalam proses produksi. Denim merupakan nama dari bahan kain.
Material yang digunakan untuk membuat denim berasal dari berbagai macam campuran bahan tertentu. Sedangkan untuk jenis merupakan produk berupa celana atau fashion lainnya yang dibuat menggunakan kain denim.
Jadi denim adalah bahan material produksi sedangkan jeans adalah hasil produknya. Seperti penjelasan awal tadi denim maupun jeans merupakan barang yang terkenal kokoh dan awet tahan lama.
Sehingga banyak dimanfaatkan untuk membuat produk pakai bagi para pekerja kasar. Namun seiring berjalannya waktu bukan hanya pekerja kasar saja yang menggunakan denim dan jeans. Keduanya bahkan hampir digunakan sebagai fashion pada semua bidang.
Bahan Material yang Digunakan untuk Membuat Kain Denim
Jika Anda sudah paham mengenai perbedaan denim dan jeans. Maka tidak ada salahnya untuk belajar mengenai bahan material yang digunakan untuk membuat kain denim. Ada beberapa campuran beberapa bahan tertentu untuk membuat denim.
Diantaranya adalah wol, katun atau wol, dan silk. Meski begitu seiring dengan berjalannya waktu, sekarang bahan yang digunakan adalah katun. Sedangkan untuk warna biru ataupun hitam tersebut berasal dari tanaman indigo.
Tanaman indigo diolah sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan warna-warna pada celana jeans atau denim. Lama-kelamaan warna indigo mulai langka, akibatnya para produsen bahan kain denim mulai mengakalinya dengan pewarna sintetis.
Nyatanya Tidak Semua Denim Itu Jeans
Dari beberapa penjelasan yang ada di atas dapat kita simpulkan bahwasanya semua celana jeans itu menggunakan bahan material berupa kain denim. Namun tidak semua bahan denim akan dijadikan sebagai produk celana jeans ya.
Bahkan ada beberapa produsen yang memanfaatkan bahan kain denim untuk keperluan fashion lainnya. Beberapa di antaranya adalah jaket, kemeja, topi, tas, dan juga sepatu. Jadi namanya bukan kemeja jeans namun kemeja denim.
Cara Merawat Kain Denim
Ada banyak cara yang bisa digunakan agar jenis kain denim dan jeans kesayangan Anda awet dan tahan lama. Sebab jika denim tidak diperlakukan dengan benar maka jangka waktu pemakaiannya jadi kurang maksimal. Di bawah ini adalah beberapa cara tersebut:
- Kurangi pencucian untuk mencegah penyusutan kain dan juga lunturnya pewarnaan
- Jangan salah mencampurkan warna dengan pakaian lainnya
- Denim kualitas premium bisa dicuci dengan air dingin serta deterjen ringan. Kemudian bilas secara perlahan dan keringkan
- Apabila Anda menemukan noda coba bersihkan secara perlahan dengan cara ke atas bawah lalu bilas menggunakan air dingin
- Cara menjaga lipatan permanen denim tetap awet adalah jangan meninggalkannya terlalu lama di mesin cuci
Itu dia tadi beberapa penjelasan terkait denim atau jeans. Kini Anda mengetahui perbedaan denim dan jeans. Jika Anda ingin membuat gambar di atas kain denim maka bisa berkonsultasi dengan jasa sablon kaos Jogja.