Kulit anak-anak pada umumnya cenderung lebih sensitif ketimbang kulit orang-orang dewasa terhadap berbagai material yang bersinggungan dengan kulit bayi dalam keseharian semisal bahan sarung bantal. Hal ini sudah barang tentu perlu untuk diketahui dan diantisipasi oleh para orang tua demi kenyamanan dan keamanan kulit anak-anak. Terutama jika masih usia balita.
Salah satu instrumen harian yang bisa dibilang memiliki intensitas tinggi terkait dengan singgungannya dengan kulit bayi atau kulit anak-anak adalah sarung bantal termasuk sprei dan sejenisnya. Oleh karena itu, memilih bahan yang tepat untuk sarung bantal anak menjadi sangat penting guna menghindari berbagai hal yang tidak diharapkan semisal iritasi kulit anak dan lain sebagainya.
Jika harus sampai terjadi iritasi pada anak atau gangguan dan juga efek saming lain yang kurang diinginkan terjadi, tentu bukan hanya kerugian secara materi tapi juga berdampak kurang baik terhadap tumbuh kembang dan kenyamanan anak itu sendiri.
Maka, berikut ini akan maki ulas untuk Anda para orang tua seputar jenis-jenis sarung bantal berdasarkan material atau bahan kainnya.Berikut ulasan lengkapnya.
Jenis-Jenis Bahan Sarung Bantal
Aspek-aspek yang kita bahas kali ini tentang tekstur kain dan bahan pembuatan kain. Berikut jenis-jenis bahan sarung bantal sekaligus spesifikasinya yang perlu para orangtua ketahui untuk bisa memberikan pilihan bahan terbaik.
1. Kain Katun atau Cotton Pillowcases
Jenis bahan untuk sarung bantal anak yang pertama ada bahan sarung bantal dari kain katun. Kain katun sebagaimana umumnya berbahan dasar serat alami langsung dari tanaman kapas (gossypium). Bahan kapas sendiri memiliki karakteristik tekstur yang lembut, halus, kuat dan juga tahan lama. Oleh karenanya sarung berbahan kain katun ini cenderung halus, serta dingin saat digunakan. Sehingga tidak jarang juga digunakan sebagai bahan jersey.
2. Kain Sutra atau Silk Pillowcases
Jenis kain yang kedua ada kain sutra. kain sutra ini terbuat dari kumpulan serat kepompong ulat bulu yang telah melalui serangkaian proses pengolaha sedemikian rupa hingga menjadi kain yang halus dan juga berkualitas tinggi. Yang mana dikarenakan jumlah, proses pengolahan dan juga kualitasnya tersebut menjadikan harga dari kain ini menjadi cukup mahal.
Dengan kelembutan yang dimiliki oleh kain sutra ini sedikit banyak bisa membantu Anda dalam menjaga kulit anak dari berbagai gesekan yang kurang baik bagi kulit anak. Kain ini juga cocok untuk bahan mukena bagi para muslimah.
3. Kain Beludru
Kain beludru juga termasuk yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan sarung bantal. Kain beludru umumnya dibuat dari campuran antara bahan katun dan bahan sintetis atau polyester/nilon. Oleh karena itu kain beludru juga banyak disebut sebagai kain velvet yang dulunya terbuat dari bahan sutra. Sedangkan untuk kain beludru modern cenderung memiliki tekstur lembut dan mudah menyerap keringat.
4. Flannel Pillowcases
Jenis kain yang ketiga untuk sarung bantal dan sejenisnya ada kain jenis flanel. Jenis kain yang satu ini bisa dibilang menjadi salah satu simbol awal tahun 90-an. Beberapa keunggulan jenis kain flanel adalah perawatannya yang terjangkau, aspek hangat, dan juga aspek kenyamanan. Dengan ketebalannya, kain flanel juga cukup relevan untuk dijadikan sebagai selimut sekaligus pelengkap springbed kesayangan Anda.
5. Blended and Synthetic Pillowcases
Terakhir ada sarung bantal dengan bahan blended atau campuran. Yang mana sebagian besar kain campuran memang terbuat dari kombinasi polyester, satin, spandeks, dan juga kapas. Dengan karakter campurannya membuat jenis bahan yang satu ini cenderung lebih terjangkau daripada jenis-jenis bahan lainnya seperti kain katun. Meski demikian kain blended tetap tahan lama meskipun cenderung lebih panas.
Tips Memilih Bahan Sarung Bantal Anak
Setelah mengetahui jenis-jenis sarung bantal untuk anak berdasarkan jenis bahannya. Selanjutnya Anda bisa mempertiimbangkan dari berbagai jenis bahan sarung bantal yang ada untuk Anda pilih sebagai bahan sarung bantal anak. Prinsipnya, pilih bahan yang memasang ramah dengan kulit anak atau kulit balita.
Selain pertimbangan tingkat keramahan bahan sebagai pertiimbangan utama, Anda juga perlu mempertimbangkan aspek ketebaalan. Untuk bayi, agaknya tidak perlu memilih jenis sarung bantal yang terlalu tebal dan berat. Cukup sarung bantal dengan ketebalan standar atau bahkan tipis dan dengan bobot yang ringan.
Aspek kemudahan bahan dalam meresap keringat juga penting untuk dipertimbangkan. Termasuk aspek kemudahan dalam perawatan dan juga pembersihan. Sebab, dengan begitu Anda akan lebih terbantu untuk mengganti secara berkala sarung bantal bayi tanpa khawatir terhadap berbagai kendala perawatan dan juga pembersihan sarung bantal pada umumnya.
Dari semua pertimbangan dalam memilih bahan sarung bantal untuk anak yang pas, suka atau tidak pertimbangan dana memang tidak bisa dihindari. Hanya saja, jenis bahan yang paling bersahabat dengan kulit anak tetap harus menjadi prioritas. Oleh karenanya, jenis bahan standar ang tidak terlalu mahal juga tidak terlalu murah bisa menjadi alternatif bagi Anda.
Nah demikian itulah beberapa info penting terkait dengan jenis-jenis sarung bantal terkhusus untuk anak-anak berdasarkan bahan daripada sarung bantal itu sendiri. Juga beberapa tips dalam memilih sarung bantal yang tepat untuk anak-anak dengan karakter kulit yang masih relatif sensitif.
Semoga ulasan singkat ini bisa memberikan manfaat. Jangan lupa untuk share artikel ini agar lebih banyak lagi pembaca yang bisa mendapatkan manfaat dari artikel ini. Anda juga bisa menyimak artikel menarik lainnya di laman yang sama. Sekian dan terima kasih banyak telah menyimak hingga akhir.