Mungkin Anda sering bertanya-tanya, mengapa saat ini trend fashion berganti dengan sangat cepat. Tidak lagi dalam hitungan bulan lagi, bahkan setiap minggunya, akan ada pakaian dengan model baru yang muncul di pasaran. Harganya pun bisa dibilang sangat affordable.
Namun tahukah Anda, fenomena ini disebut dengan fast fashion? Bagi sebagian orang, hal ini tampak menyenangkan karena mereka bisa mengoleksi berbagai model pakaian dengan harga yang murah. Padahal, dampak fast fashion cukup serius. Tak hanya bagi lingkungan saja, tetapi juga untuk aspek sosial.
Fenomena ini tentu saja harus menjadi perhatian bagi pecinta lingkungan. Untuk itu, pembahasan mengenai fast fashion ini harus dipahami oleh banyak orang sehingga mereka lebih bijak sebelum membeli pakaian baru!
Mengenal Fast Fashion
Sebelum membahas dampak fast fashion, Anda perlu mengetahui juga tentang definisi dari fast fashion itu sendiri. Fast fashion merupakan model bisnis pada industri tekstil dimana produksi pakaian dilakukan dengan cepat dan harga yang murah untuk mengikuti trend terbaru.
Produk fast fashion dibuat dengan kualitas yang kurang baik sehingga mudah usang dan rusak. Sehingga, konsumen pun akan terdorong membeli lagi pakaian yang baru dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama.
Ada beberapa ciri dari fast fashion seperti model atau trend yang berganti secara instan. Fast fashion pun akan mengikuti trend tersebut dalam hitungan minggu, bahkan hari. Material bahan yang digunakan juga cukup rendah sehingga tidak tahan lama.
Produksi item fashion juga dalam jumlah yang cenderung sangat besar sehingga biaya produksi bisa ditekan secara maksimal. Hal ini menjadikan harga fast fashion jadi sangat affordable.
Sejarah Singkat Fast Fashion
Fast fashion di Indonesia bukan fenomena yang terjadi baru-baru saja. Namun, sudah sejak lama dengan sejarah yang cukup panjang. Munculnya fenomena ini dimulai dengan adanya perkembangan industri tekstil serta globalisasi.
Jika sebelumnya produksi pakaian dilakukan secara lambat dengan terfokus pada kualitas saja, tetapi kini produksi pakaian dilakukan secara cepat dan jumlah yang besar. Hal ini disebabkan karena teknologi yang semakin canggih serta pasar global yang semakin bebas terbuka.
Faktor lain yang menyebabkan adanya fast fashion meliputi adanya revolusi industri, globalisasi, serta adanya perkembangan transportasi yang serba cepat. Terlebih, saat ini juga muncul merek-merek fast fashion yang besar seperti H&M, Zara, hingga Forever 21. Sejak munculnya brand-brand tersebut, maka lanskap industri fashion berubah seketika.
Dampak Fast Fashion untuk Lingkungan
Dengan munculnya fast fashion, dampak ekonominya mungkin cukup positif karena bisa mengembangkan industri tekstil secara massif. Namun, ternyata, ada juga berbagai dampak negatif yang ditimbulkan. Salah satunya untuk lingkungan. Dampak lingkungan yang tercipta karena adanya fenomena fast fashion meliputi:
1. Konsumsi Energi Berlebihan
Pakaian yang diproduksi secara massal butuh konsumsi energi yang sangat besar. Terlebih dalam mengoperasikan mesin produksi maupun transportasi. Sementara itu, energi merupakan sumber daya yang tidak dapat diperbarui sehingga bisa menyebabkan kelangkaan energi yang cukup memprihatinkan di masa mendatang.
2. Menyebabkan Timbunan Sampah
Jika menilik tempat pembuangan di sekitar Anda, tentu banyak sekali sampah tekstil yang menggunung. Hal ini dikarenakan pakaian fast fashion sangat cepat rusak dan bisa menambah jumlah sampah pada tempat pembuangan. Bahkan, limbah fast fashion juga dibuang secara sembarangan di sungai dan alam bebas.
3. Polusi yang Tidak Bisa Dihindari
Proses produksi pakaian fast fashion akan menghasilkan limbah yang sangat berbahaya dan bisa mencemari udara maupun air. Apalagi, dalam produksinya memakai bahan kimia yang bisa merusak lingkungan.
4. Penggundulan Hutan
Salah satu bahan utama dalam pembuatan pakaian adalah kapas. Sehingga, membutuhkan produksi kapas yang membutuhkan lahan secara luas. Dampak negatifnya adalah, penanaman kapas akan menyebabkan hutan gundul dan habitat alami dari flora dan fauna jadi hilang.
Dampak Fast Fashion Secara Sosial
Tak hanya berdampak dari sisi lingkungan saja, fast fashion juga memiliki dampak yang serius di bidang sosial. Ada beberapa hal yang disebabkan karena industri fashion yang serba cepat ini, di antaranya:
1. Konsumerisme
Dengan adanya trend fashion yang sangat cepat berganti dari waktu ke waktu, maka bisa menyebabkan gaya hidup konsumtif. Orang-orang akan membeli pakaian secara berlebihan tanpa pertimbangan yang bijak seperti dampak lingkungan maupun kebutuhan.
2. Kualitas Hidup Rendah
Jika masyarakat terjebak dengan siklus fast fashion, maka mereka akan merasa tidak puas dengan barang-barang yang dimilikinya. Mereka akan selalu mengejar barang baru hanya demi kepuasan.
3. Eksploitasi Pekerja
Orang-orang yang bekerja di industri tekstil kerap kali dipekerjakan secara berlebihan dan cenderung dieksploitasi. Tidak hanya dalam hal tenaganya, tetapi juga kondisi lingkungan kerja yang tidak aman serta upah yang cukup rendah.
Kesimpulan
Agar dampak fast fashion bisa ditanggulangi, maka hal yang perlu Anda lakukan adalah dengan mulai menerapkan pada diri sendiri. Salah satunya dengan membeli pakaian yang berkualitas. Untuk itu, silakan pilih konveksi yang memproduksi barang secara bertanggung jawab. Salah satu perusahaan yang direkomendasikan adalah JKID.
Tak hanya menyediakan jasa sablon kaos Jogja, tetapi juga menyediakan jasa konveksi dengan bahan terbaik yang pastinya bisa tahan lama.
Selain itu, JKID juga melayani pemesanan pakaian dengan menggunakan kain ramah lingkungan yang akan membantu mewujudkan trend fashion berkelanjutan.
Dengan menggunakan layanan dari JKID, maka secara tidak langsung, Anda ikut berkontribusi terhadap kelestarian lingkungan. Yuk, segera hubungi JKID melalui ikon WhatsApp di pojok kanan bawah laman ini!