Vertical Garden-Untuk kalian yang sedang bingung hendak memulai langkah awal membuat vertical garden di rumah, artikel ini bisa membatu menjawab masalah anda. Dinding hijau menjadi sebuah habit baru bagi kaum perkotaan dengan hobi menanam dan merawat tanaman. Vertical garden menjadi jawaban atas kebingungan dalam penanaman tanaman dilahan yang sempit. Biasanya dinding hijau dibuat ditembok belakang atau samping rumah, namun ada juga yang membuatnya didalam ruang tamu bahkan kamar tidur.
Sebenarnya jika dilihat dari sisi sosial, dinding hijau tidak hanya menjawab pertanyaan para masyarakat kota yang ingin menanam dan merawat tanaman, namun juga menjawab pertanyaan lain yang lebih besar dan urgen, yakni program penghijauan daerah hunian. Seperti yang kita tahu, bumi kita sedang mengalami krisis iklim yang luarbiasa. Suhu bumi bertambah hingga 1,5 celcius, memang benar jika dibandingkan dengan suhu kopi anda 1,5 celcius tidak ada apa-apanya, namun dalam skala planet, 1,5 celcius menjadi peningkatan suhu yan luarbiasa. Hal ini sangat berdampak pada iklim, flora-fauna, dan tentu saja dua kutub.
Dengan adanya motivasi dari masyarakat untuk menghijaukan hunian dengan konsep dinding hijau ini, bumi sedikit terbantu, dalam mengurangi emisi co2 diudara. Sebenarnya dengan pembuatan vertical garden sendiri, individu yang bersangkutanlah yang akan mendapat keuntungannya. Udara dirumah akan terasa segar, suasana rumah tidak monoton (tidak tembok saja, melainkan ada tanamannya), dan jika dinding hijau dibangun sedikit lebih tinggi, tentu akan menghalau terik matahari masuk ke dalam hunian.
5 Langkah Mudah membuat Vertical Garden ;
Banyak yang mengira, membuat vertical garden adalah pekerjaan yang susah dan menguras kocek. Padahal ada cara pembuatan yang mudah dan hemat. Berikut cara mudah membuat vertical garden ;
Langakah 1 Membuat Vertical Garden
Langkah pertama untuk membuat vertical garden tentu saja adalah dengan menentukan sisi rumah mana yang mau dipakai. Sistem vertical garden yang paling murah dan mudah untuk diaplikasikan adalah dengan menggunakan sistem kantong, baik yang terbuat dari lembaran filter geotextile maupun bahan screen, harganya lumayan murah dan bervairiasi, antara lima puluh ribu hingga dua ratus ribu.
Filter geotextile digunakan karena sifatnya yang mampu menahan tanaman dan tanahnya dan ketika disirami air masih bisa keluar dari filternya, geotextile sangat cocok untuk pengairan penanaman model vertikal. Filter (kain) geotextile bisa dijahit sendiri dengan pola kantong sehingga bisa menjadi “pot” untuk tanaman. Anda bisa mendapatkan filter geotextile dengan mudah sekarang, bisa di online shop atau sosial media store.
Langkah 2
Setelah menemukan spot terbaik untuk dijadikan vertical garden, bentuk rangka sesuai kebutuhan. Hitung luasan dinding yang akan ditutupi vertical garden, semakin tinggi area, bahan konstruksi kerangka belakang dibuat lebih besar dan kuat. Konstruksi yang digunakan bisa memakai pipa pvc ukuran ¾ inci, pipa siku, dan pipa sambungan empat arah. Konstruksi pipa ini juga bisa digunakan untuk vertical garden bodel rangka dengan pot.
Langkah 3
Sambungkan kerangka pada dinding yang akan ditutupi, terutama pilih bagian dinding yang berupa beton bertulang. Tata bahan lembaran screen/filter geotextile membentuk kantong-kantong dengan jarak tertentu (penentuan jarak tergantung besar kecil tanaman). Jahit kantong dengan bahan senar pancing besar pada setiap pertemuan penguat konstruksi di belakang (pada pertemuan batang vertical-horizontal) sehingga terbentuk kantong-kantong yang banyak dan panjang. Masukkan pipa sistem irigasi tetes sehingga terikat kuat di simpul senar bagian dalam.
Langkah 4
Kemudian hitunglah luasan dinding yang akan ditutupi dinding hijau, semakin tinggi areanya, maka material konstruksi kerangka belakang dibuat lebih kuat dan besar. Setelah itu, pasangkan kerangka pada tembok yang akan ditutupi, terlebih pilih bagian tembok yang berupa beton bertulang. Tata bahan kain filter geotextile seperti kantong-kantong dengan jarak tertentu.
Langkah 5
Masukkan media tanam ke dalam kantong-kantong terbentuk. Tanam tanaman hias sesuai desain yang diinginkan kedalam kantong -kantong yang telah diberi media. Perhatikan pemilihan jenis tanaman, sesuaikan syarat tumbuh tanaman dengan kondisi lokasi vertical garden (kebutuhan cahaya, air dll). Beri pupuk tanaman baik pada media maupun bisa disertakan dalam irigasi tetes. Untuk pupuk kualitas baik dan ramah lingkungan gunakan pupuk hayati.
Irigasi bisa dibuat secara manual maupun secara otomatis dengan menggunakan timer. Mungkin dibandingkan dengan vertical garden yang menggunakan pot, penggunaan filter geotextile indah dilihat diawal pembuatan saja, pada beberapa kasus, kain yang dipakai sebagai pengganti pot terkadang rusak, berlumut, atau terlihat kotor.
Tentu saja semua kembali kepada individu masing-masing dalam perawatan “kantong” vertical garden.
Dari banyaknya manfaat ini, beberapa pengusaha properti di Indonesia sudah menangkapnya sebagai sebuah lahan bisnis properti mereka. Tentu kita sebagai warga yang sudah sadar dan paham sejak awal mengenai keunikan, keasyikan, dan manfaat dari dibuatnya vertical garden dirumah merupakan sebuah berkah yang nyata. So, tunggu apalagi, membuat vertical garden tidak sesusah dan semahal yang dikira.
Nah, bagaimana? Sudahkah terbanyang hendak menanam tanaman jenis apa? Sekali lagi, perlu diketahui bahwa ini bisa menjdi peluang bisnis bagi Anda, untuk marketingnya tidak perlu kuatir, Anda bisa gunakan jualan di instagram, Facebook, dan lain sebagainya.
Demikian informasi yang dapat Kami sajikan berkenaan dengan cara membuat vertical garden. Jangan lupa untuk membaca artikel Kami lainnya terkait bisnis clothing line. dan apabila Anda memiliki usaha jasa konveksi dan bingung untuk pemasarannya, Anda bisa baca pemasaran online jasa konveksi. sekian dan terimakasih.