Mengenal Kain Ihram: Lebih dari Sekadar Kain Putih Penutup Aurat

Kain ihram tidak bisa dilepaskan dari ibadah haji. Kain ihram menjadi bagian dari rukun dari ibadah haji itu sendiri, yaitu ihram. Ihram artinya niat memasuki ibadah haji. Dalam menjalankan ihram, jamaah haji harus berada dalam keadaan suci. Kesucian, kebersihan, dan niat yang lurus disimbolkan dengan pakaian putih, baik bagi jamaah perempuan maupun jamaah laki-laki. 

Pakaian ihram menjadi pakaian bagi seluruh jamaah haji baik laki-laki maupun perempuan. Kain ini menutup aurat laki-laki dan perempuan tanpa jahitan. Untuk laki-laki, pakaian ihram berupa dua helai kain putih yang menjadi bawahan dan atasan yang disampirkan ke bahu. Sedangkan untuk perempuan, ihram menutup seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan. 

Kewajiban dan Sunnah dalam Mengenakan Kain Ihram

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ihram menjadi bagian penting dalam menjalankan ibadah haji. Barangsiapa mengenakan kain ihram dan meniatkan diri untuk berihram, artinya sudah siap menjalankan serangkaian ibadah haji dan kewajiban-kewajiban juga sunnah-sunnah saat berihram.

Kewajiban berihram meliputi berihram dari miqat, tidak mengenakan pakaian berjahit yang menampakkan anggota badan dan lekuk tubuh (misalnya jubah, kemeja, mantel, penutup kepala ataupun sepatu).

Mengenal Kain Ihram: Lebih dari Sekadar Kain Putih Penutup Aurat
Ilustrasi pasangan muslim sedang kenakan kain ihram. Sumber : Shutterstock.com

Sementara itu, ada juga beberapa hal yang disunnahkan/dianjurkan sebelum menjalankan ihram. Misalnya, mandi, memotong kuku dan rambut-rambut yang ada di tubuh, memakai 2 lembar kain putih sebagai kain atasan (rida’) dan sarung (izar). Selain itu, para jamaah haji, baik laki-laki maupun perempuan, juga disunnahkan membaca kalimat talbiyah setelah berihram.

Makna Spiritualitas dalam Mengenakan Kain Ihram

Syaikh Ali Ahmad Jurjawi menjelaskan beberapa makna spiritualitas mengenakan pakaian ihram dalam kitabnya yang berjudul Hikmah al-Tasyi’ wa Falsafatuhu. Beliau menyebutkan pakaian ihram sebagai kain putih tanpa jahitan dengan makna yang sangat tinggi. Jika bisa mendalami makna-makna ini, ibadah haji akan semakin berkesan di hati.

1. Bentuk Penghambaan Tertinggi kepada Allah

Bagi beberapa orang, mungkin rasanya akan tidak nyaman sebab sehari-hari mengenakan pakaian berjahit. Namun, kain tanpa jahitan itu menjadi simbol ketaatan tertinggi kepada Sang Pencipta. Hal ini juga menjadi simbol bahwa tidak ada hal yang mutlak menjadi milik manusia. 

2. Sebagai Pengingat Awal Kehidupan dan Kehidupan di Akhirat Kelak

Saat berihram, jamaah haji hanya melilitkan dua helai kain. Hal ini bisa menjadi pengingat pada masa awal kelahiran manusia di muka bumi, sebagai bayi yang hanya dibungkus kain. Begitu juga ketika manusia dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan di padang Mahsyar kelak. Kedua peristiwa besar itu menjadi salah satu makna spiritual di balik penggunaan pakaian ihram.

Mengenal Kain Ihram: Lebih dari Sekadar Kain Putih Penutup Aurat
Kain ihram sebagai wujud pengingat akhirat. Sumber : Shutterstock.com

Setiap jamaah haji dari belahan dunia manapun mengenakan pakaian ihram yang sama: dua lembar kain putih yang dililitkan di sekujur tubuh. Tidak ada bedanya, tidak memandang status sosial, suku, bangsa, dan perbedaan lainnya. Hal ini menggambarkan kesederhanaan dan persamaan antar sesama umat Islam. 

Sebuah lambang ibadah suci yang tidak harus megah. Sebab, bermegah-megahan bukanlah sifat yang dicintai Allah SWT. Islam hendaknya menjadi agama yang washatiyah (ditengah-tengah). Itulah kenapa bila hartamu sudah mencapai nisab, diwajibkan untuk bayar zakat maal ke lembaga zakat yang amanah. Bila waktumu terlalu banyak untuk duniawi, berhenti sejenak untuk menunaikan sholat yang lima. Dan bila melakukan manasik, cukuplah kain putih sebagai sandangmu.

Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Kain Ihram

Meskipun sama-sama berwarna putih, ternyata pakaian ihram yang dikenakan jamaah haji itu berbeda-beda berdasarkan daerah atau negara asalnya. Jamaah haji dari negara-negara Asia Selatan seperti Bangladesh, India, Pakistan dan sekitarnya menyukai kain yang cenderung tipis seperti kain pada umumnya. 

Sementara itu, jamaah haji Asia Barat dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, lebih menyukai pakaian ihram yang tebal, tidak terawang, dan menyerap keringat. Lebih mirip handuk. Berikut adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih kain ihram.

1. Ketebalan dan Berat Kain

Mengenal Kain Ihram: Lebih dari Sekadar Kain Putih Penutup Aurat
Cek ketebalan kain ihram sebelum beli. Sumber : Tokopedia.com

Jamaah haji perlu mempertimbangkan ketebalan dan berat kain ihram. Kain yang tebal cenderung lebih berat tapi tidak terawang. Begitu pula sebaliknya, kain yang tipis cenderung lebih ringan tapi risikonya adalah kain tersebut terawang. Idealnya, kain memiliki berat 1,3-1,4 kg. Dengan berat tersebut, pakaian ihram cenderung lebih nyaman dengan ketebalan yang pas. Jika berangkat haji pada musim dingin (Desember-Januari), mengenakan kain ihram seberat 1,5 kg lebih nyaman karena hangat.

2. Kualitas Benang dan Warna

Seperti pakaian pada umumnya, kualitas benang dan warna setiap kain juga berbeda-beda. Cotton 30s menjadi salah satu kain yang cukup direkomendasikan untuk menjadi pakaian ihram. Benangnya cukup lembut sehingga nyaman dipakai. Sementara itu, kecerahan warna ditentukan dari finishing setelah produksi dan kualitas benang. Karena pakaian ihram berwarna putih, cara mencucinya juga perlu diperhatikan agar noda pada kain putih bisa hilang. 

3. Hasil Tenunan Bahan

Jamaah haji juga perlu memperhatikan tenunan kain sebelum membeli. Kualitas kain ihram bisa dilihat hasil tenunannya. Jika tenunan bahan cenderung kurang teratur, bahan ihram bisa saja memiliki kualitas yang tidak terlalu baik. Tenunan bahan yang renggang bisa membuat kain mudah sobek karena tersangkut atau semacamnya.

4. Finishing dan Packaging Kain Ihram

Pilihlah jenis kain yang lentur dan harum. Jenis kain yang cenderung lentur dan tidak bau berarti melewati proses pencucian setelah produksi. Dengan demikian, pakaian ihram bisa langsung digunakan setelah dibeli. Beberapa produsen pakaian ihram sekarang lebih memperhatikan finishing dan packaging untuk memuaskan para pembeli.

5. Harga

Mengenal Kain Ihram: Lebih dari Sekadar Kain Putih Penutup Aurat
Contoh kain ihram bagus dengan harga yang di atas rata-rata. Sumber : Tokopedia.com

Ada peribahasa yang menyebutkan “Ada harga, ada rupa”. Begitu juga untuk pakaian ihram. Beberapa pakaian ihram dengan kualitas baik memiliki harga yang cukup tinggi. Namun ada juga pakaian ihram yang harganya lebih murah tapi kualitasnya juga baik. Para pembeli perlu lebih teliti dalam membandingkan harga dan kualitas yang ditawarkan setiap produsen pakaian ihram.

Demikian sedikit ulasan mengenai pakaian ihram dan serba-serbinya. Jangan lupa menyimak ulasan menarik lainnya. Semoga ulasan ini membantu anda dalam memahami makna pakaian ihram dan beberapa pertimbangan membeli pakaian ihram. Sehingga anda bisa menjalankan ibadah dengan penuh kesungguhan dan kekhusyukan. Dengan demikian, Allah menerima ibadah anda. Aamiin.

Tinggalkan komentar