Ketika sebuah usaha dibangun maka tak terlepas dari sebuah resiko. Termasuk usaha konveksi. Sebuah resiko usaha konveksi perlu dicegah dengan sebuah analisis yang tepat supaya tidak mendatangkan kerugian yang lebih besar.
Namun meski resiko tersebut dapat dicegah, mengenali potensi resiko yang akan terjadi dalam menjalankan usaha juga perlu diketahui, supaya Anda bisa mengantisipasi terjadinya hal tersebut.
Resiko dalam Usaha
Untuk bisa lebih memahami resiko usaha konveksi, mari kita telaah terlebih dahulu mengenai makna dari resiko dalam usaha.
Secara bahasa, kata resiko merupakan kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris yakni “risk”. Dengan makna katanya adalah kendala, masalah, ketidak berhasilan dan rugi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, resiko dalam usaha adalah suatu hal masalah yang tidak diharapkan dan berpotensi akan terjadi dalam keberlangsungan usaha.
Yang dimaksud masalah disini bisa berupa kerugian dan kegagalan yang tidak diduga atau tidak diperhitungkan.
Resiko Usaha Konveksi yang Berpotensi Terjadi
Setelah tau makna dari resiko dalam usaha, kini kita akan membahas mengenai beberapa resiko usaha konveksi yang berpotensi akan terjadi. Tentu saja konotasi usaha konveksi di sini bisa terinterpretasikan secara lebih luas.
Karena sebuah resiko bisa datang darimana saja. Mulai dari proses yang tidak berjalan lancar atau baka masalah dari eksternal yang tidak bisa diatasi oleh perusahaan.
Maka diperlukan sebuah upaya untuk mengetahui segala resiko tersebut untuk mengantisipasi jika di waktu yang akan datang, resiko tersebut dialami oleh usaha konveksi Anda.
Apa saja resikonya? berikut penjelasannya di bawah ini:
1. Jumlah Pesaing di Pasar
Indonesia memiliki angkat permintaan akan barang-barang fashion yang cukup tinggi, maka tak jarang ditemukan banyak minat masyarakat dalam memulai usahanya dalam pasar konveksi.
Namun hal ini bisa menjadi resiko yang tak terelakkan jika usaha yang Anda buat kalah bersaing dengan pesaing tersebut.
Maka jumlah pesaing dalam pasar yang sama bisa menjadi resiko yang sangat mengancam usaha Anda.
2. Terhambatnya Roda Perputaran Modal
Sudah menjadi rahasia umum bahwa dalam sebuah usaha, roda perputaran modal harus terus bergulir dan uang terus di putar.
Dimana modal adalah dana untuk membiayai proses produksi, hingga menjadi produk jadi yang dapat dijual.
Dengan hasil penjualan yang nantinya akan digunakan untuk menggaji karyawan, perawatan aset, dan juga membiayai proses produksi berikutnya.
Makna keberlanjutan usaha bergantung pada hasil penjualan untuk bisa terus memutar roda bisnis dengan berbagai inovasi dan terobosan. Tetapi, setiap pemasukan dari sebuah penjualan tidak selamanya bisa lancar.
Akan Anda temukan pembeli yang mengajukan hutang pembayaran bahkan untuk pembelian dalam jumlah besar. Dari kasus ini tentunya akan menjadi penghambat usaha konveksi Anda dalam memutar roda perputaran modal.
3. Alat Produksi Rusak
Alat produksi sudah menjadi infrastruktur utama yang tidak boleh absen pada sebuah usaha konveksi. Karena tanpa alat produksi tentunya proses produksi tidak akan bisa berjalan.
Menjadi infrastruktur utama tentunya membuat alat ini digunakan secara terus menerus, sehingga diperlukan perawatan supaya tidak terjadi kerusakan pada alat ini.
Tetapi sekalipun alat sudah diberi perawatan yang rutin, tidak menutup kemungkinan untuk alat yang memiliki masa pakai sampai beberapa tahun akan mengalami kerusakan atau bahkan butuh diganti.
Namun setidaknya dengan memberikan perawatan akan memperpanjang usia alat produksi sekaligus mengetahui keadaan mesin serta dapat memprediksi kapan alat tersebut harus diganti.
4. Kesalahan Produksi
Salah produksi ini banyak terjadi ketika membuat sebuah produk yang dipesan sesuai dengan permintaan pembeli. Karena dari berbagai pesanan, akan Anda temukan permintaan yang agak detail.
Namun hal ini sangat fatal ketika sebuah produk yang diminta tidak sesuai dengan permintaan mereka, karena pembeli pasti tidak akan menerima produk tersebut.
Dengan demikian Anda akan mengalami kerugian mulai dari materi, bahan hingga waktu.
Selain salah produksi,pada proses tersebut tidak menutup kemungkinan akan menimbulkan barang yang rusak. Dari seribu produk akan ada kemungkinan satu produk yang rusak.
Dimana biasanya penyebab dari kerusakan produk tersebut dikarenakan human error atau kesalahan pegawai ketika membuat produk tersebut.
5. Menurunnya Minat Pembeli
Resiko menurunnya minat pembeli ini bisa terjadi jika produk konveksi yang Anda pasarkan tidak sesuai dengan trend yang ada di pasar. Para pembeli akan merasa bahwa produk yang Anda jual sudah tidak “worth it” untuk dibeli lagi.
Selain itu menurunnya minat pembeli juga bisa disebabkan metode marketing yang salah. Karena marketing merupakan salah satu aspek penting dalam membangun reputasi usaha di mata pembeli.
Bagaimana reputasi usaha Anda di mata pembeli ditentukan dari metode marketing yang Anda pilih. Maka berhati-hati dalam metode marketing juga diperlukan untuk menimalisir resiko ini.
Upaya Pencegahan Resiko Usaha Konveksi
Dari kelima atau bahkan resiko usaha konveksi lainnya pasti tidak diinginkan oleh siapapun. Maka untuk mengantisipasinya setelah tau resiko apa saja yang ada adalah dengan mengetahui dan melakukan segala upaya pencegahan resiko usaha konveksi.
Apa saja upaya pencegahan yang bisa dilakukan? Berikut penjelasannya:
1. Merumuskan Sistem Quality Control
Maksud dari sistem quality control adalah kualitas produk sudah mulai dikontol semenjak proses produksi pertama. Dengan demikian, produk tidak hanya dicek ketika sudah jadi saja.
Cara ini akan memperketat kualitas produksi Anda sehingga akan meminimalisir kecacatan produk atau bahkan salah produksi.
2. Memetakan SWOT
Sebuah langkah penting yang tidak boleh dilewatkan oleh setiap pengusaha adalah melakukan pemetaan SWOT. Untuk bisa bertahan dari persaingan kompetitor dalam pasar yang sama, pemetaan SWOT ini akan sangat membantu.
SWOT yang terdiri dari Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), dan Threat (ancaman).
Dengan memetakan SWOT ini seorang pengusaha bisa mengetahui kekuatan dan peluang yang dimiliki untuk mengantisipasi kelemahan dan ancaman yang ada.
Maka memahami SWOT ini perusahaan bisa melihat peluang resiko apa saja yang mungkin dihadapi perusahaan di masa depan.
Dua upaya pencegahan resiko usaha konveksi ini menjadi penutup artikel jogjakonveksi.id kali ini. Diharapkan segala informasi ini dapat bermanfaat dan membantu Anda dalam menjalankan usaha.
Terimakasih sudah membaca hingga akhir!