Mau Usaha Konveksi? Ketahui Jenis-Jenis Bahan Kain

Bahan Kain Konveksi – Dalam menjalankan sesuatu, seseorang dikatakan serius jika telah mempelajari ilmunya terlebih dahulu. Pepatah arab mengatakan ” Al-‘ilmu qoblal ‘amaal” yang bermakna harus ada ilmu dulu sebelum seseorang melakukan segala sesuatu. Tentunya jika seorang bekerja tanpa ilmu, hasilnya kemungkinan besar adalah tidak maksimal. Dalam prosespun akan terlihat bekerja secara asal-asalan.

Begitu pula dalam memulai atau bahkan menjalankan bisinis tertentu. Sangat mungkin orang dengan ilmu yang tidak cukup akan mengantarkan usahanya kepada kegagalan dalam aktivitas bisnisnya. Ibarat kata seperti serdadu yang berperang tanpa senjata dan keahlian, akhirnya , mati konyol. Adapun dalam bisnis konveksi, semisal usaha sablon satuan, beberapa hal utama yang perlu untuk diketahui dan difahami adalah terkait bahan kain konveksi yang akan digunakan sebagai bahan utama dalam proses produksi.

Untuk itu perlu kami sajikan dalam artikel singkat ini terkait beberapa jenis bahan kain konveksi yang perlu untuk diketahui dan menjadi referensi. Selain untuk para calon pengusaha konveksi, bisa juga menjadi tambahan wawasan bagi para pengusaha yang sudah lama terjun. Hal ini karena industri ini terus berkembang dan tentunya akan selalu ada hal baru yang bisa kita pelajari. Termasuk dalam hal ini adalah jenis bahan kain untuk usaha konveksi. Berikut ulasannya.

1. Bahan Kain Cotton Combed

Bahan Cotton Combed adalah bahan dengan 100% serat cotton atau kapas. Ada tambahan nama combed dikarenakan bahan dasar serat kapas sebelum menjadi kain dilakukan proses sedemikan rupa, melalui proses carding atau penggarukan. Kemudian dilanjutkan dengan proses combing atau penyisiran dengan mesin. Jadi nama cotton combed diambil dari proses pembutannya. Adapun kualitas kain yang dihasilkan adalah memiliki tekstur lembut dan halus.

Contoh kain cotton combed dengan permuakaan yang hampir tidak berbulu
Contoh kain cotton combed dengan permuakaan yang hampir tidak berbulu (sumber: exportersindia )

Untuk jenis bahan kain dari cotton combed ini setidaknya ada 6 jenis yaitu heavyweight cotton combed 16s, cotton combed 20s, cotton combed 24s, cotton combed 30s, cotton combed 32s dan cotton combed 40s. Secara kualitas semua jenis kain ini memiliki kualitas yang sama. Namun yang berbeda adalah dari sisi ketebalan, semakin tinggi angka, maka kain pun akan semakin tipis.

Sedangkan untuk penggunaan, umumnya jenis bahan cotton combed digunakan sebagai bahan dasar kaos baik sablon maupun polos. Hal ini sesuai dengan karakteristik bahan yang nyaman, halus, adem serta mampu menyerap keringat. Jadi jenis kain ini bisa diindentifikasi dengan dibakar sampai habis yang menunjukkan bahan memang dari kapas atau handfeel dimana akan sangat sedikit terasa bulu-bulu halus dipermukaan jika diraba dan dilihat dengan seksama.

2. Kain Taslan

Seiring berkembangnya teknologi, inovasi dalam bidang tekstil menjadi sangat berkembang. Termasuk dengan adanya inovasi jenis kain yang diproduksi. Salah satu jenis kain yang dikenal sangat moderen diantaranya adalah taslan. Kain jenis ini terbentuk dari bahan dasar serat polyester yang dilapisi dengan zat khusus yaitu Nuva, sehingga menjadikannya tahan terhadap air.

Ilustrasi kain taslan
Ilustrasi kain taslan (sumber: wevatextile.com)

Keunggulan jenis kain ini selain anti air antara lain memiliki karakteristik permukaan yang anti minyak, sehingga noda minyak yang menempel akan mudah dibersihkan. Keunggulan selanjutnya adalah anti-jamur, jadi meskipun pada kondisi lembab kain ini tidak akan ditumbuhi jamur sebagaimana kita melihat pada beberap jenis kain lainnya.

Beberapa produk yang menggunakan kain taslan sebagai bahan dasar antara lain, produk jaket, jas hujan, baju safety baju olah raga dan baju seragam. Tentunya jenis produk tersebut memanfaatkan karakter utama kain jenis ini yakni anti-air. Untuk produk seperti jas hujan menggunakan jenis kain taslan balon. Sedangkan untuk kebutuhan anti air secara temporer menggunkan jenis bahan taslan latex.

3. Bahan Kain Ripstop

Kain Ripstop adalah jenis kain tentun yang terbuat dari benang nilon. Dalam proses pembuatannya menggunakan teknik khusus untuk memperkuat serat pada kain sehingga memiliki karakteristik kain yang tahan terhadap sobekan. Selain itu dengan karakteristik rasio strength to weight (kekuatan berbanding berat) menjadikan bahan kain ini ringan dan kuat terhadap beban sobekan.

Contoh kain Ripstop untuk kebutuhan berbagai jenis produk
Contoh kain Ripstop untuk kebutuhan berbagai jenis produk (sumber: wevatextile.com)

Selain tahan terhadap sobekan, dengan bahan dasar terbuat dari nilon menjadikan jenis kain ini memiliki keunggulan dari sisi tahan air. Tidak seperti jenis kain lainnya keunggulan tambahan yang diberikan adalah dari sisi ringan. Sehingga keunggulannya dimanfaatkan untuk membuat beberapa produk.

Adapun produk yang bisa dihasilkan dari jenis kain ini antara lain, seragam tentara, ransel dan tas koper. Dengan sifat kain yang tidak mudah sobek dan tahan air, bahan ini sering dimanfaatkan juga sebagai layar kapal, layang-layang, balon udara, parasut dan perlatan berkemah seperti tenda, sleeping bag dan lain-lain.

4. Kain Lycra

Kain lycra terbuat dari bahan polyurethane polyureacopolymer. Sejarah kain ini berawal dari tahun 1958, kain digunakan untuk menggantikan bahan karet yang cenderung sangat elastis. Penggunakan kain lycra ini kemudian merambah ke industri pakaian dikarenakan kelebihannya dari sisi kekuatan dan tahan lama.

Dengan karakteritik kain yang elastis, sehingga memiliki kemampuan seperti karet yang akan kembali ke bentuk asli meskipun dilakukan peregangan dan tentunya ada tambahan dari sisi kekuatan. Selain itu keunggulannya dalam hal tahan terhadap detergen, lotion dan keringat.

Contoh kain lycra untuk bahan baju
Contoh kain lycra untuk bahan baju (sumber: ebay.com)

Adapun untuk produk yang bisa dihasilkan dari bahan kain lycra ini antara lain, produk pakaian biasanya menggunakan lycra jenis katun. Selain itu produk kulit sofa, tas, sepatu dan celana yang menggunakan lycra jenis nilon. Adapun produk lainnya seperti mantel dan jaket, dalam hal ini menggunakan lycra jenis wol untuk kebutuhan jaket pada musim dingin.

Dalam hal pakaian, kain lycra sering digunakan karena memiliki sifat ringan, nyaman, dan memiliki pori-pori sehingga sejuk ketika digunakan. Selain itu kain lycra juga memiliki keunggulan seperti cepat kering dan mampu menahan sinar ultraviolet.

Demikian beberapa jenis kain konveksi yang bisa sedikit kami sajikan untuk sobat jogjaknveksi. Tertarik untuk membaca artikel kami yang lain?, silahkan bisa mengunjungi halaman web kami. Anda akan temukan berbagai artikel yang membahas segala sesuatu tentang dunia konveksi. Barangkali ada diantara pembaca ingin memulai usaha konveksi rumahan. Tunggu juga artikel kami yang lain. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Leave a Comment